Mencoba berbisnis tidak ada salahnya bukan? Apalagi jika mencoba dengan mengambil bisnis jenis waralaba memang sudah banyak dilakukan. Apalagi, penawaran bisnis waralaba saat ini sudah sangat beragam. Bahkan ada sekitar ratusan bisnis waralaba yang telah ditawarkan di Indonesia, baik produk-produk impor maupun lokal. Produk yang ditawarkan juga beragam. Mulai dari bisnis makanan dan minuman, laundry, kursus, apotek, travel, dan berbagai macam bisnis waralaba lain yang tak terhitung jumlahnya itu.
Namun ada yang perlu disadari oleh para pebisnis waralaba, yaitu : resiko berbisnis waralaba sama dengan bisnis lainnya. Tidak ada yang bisa menjanjikan bisnis waralaba pasti akan untung. Akan tetapi, resiko berbisnis waralaba sudah pasti lebih terkendali dan tergolong lebih kecil. Anda juga bisa dibantu dalam mempersiapkan bisnis di awal oleh para pemilik waralaba. Tentu saja hal ini akan mempermudah Anda dalam menjalankan bisnis bukan.
Nah, yang ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis bisnis waralaba yang lebih tepat. Di antaranya adala sebagai berikut :
- Jangan Terburu-buru, Lakukanlah Riset Terlebih Dahulu.
Saat Anda ingin membeli bisnis waralaba, jangan terburu-buru dan hanya memperhatikan promosinya yang menarik dari pameran. Lakukan sedikit penelitian kecil-kecilan sebelum lebih mantap memutuskan untuk memilihnya. Lalu, sisihkan waktu sekitar tiga bulan supaya Anda dapat melihat lebih teliti dan membandingkannya dengan produk atau jenis usaha waralaba lain.
Selain itu pilihlah satu jenis usaha yang mungkin Anda minati dan bandingkan dengan waralaba sejenis. Contohnya, apabila Anda memilih waralaba makanan, pilihlah tiga alternatif waralaba sejenis yang sudah sesuai menurut Anda pribadi.
- Merek
Bila Anda telah membeli waralaba bermerek terkenal yang sudah bertahan cukup lama, maka bisnis waralaba tersebut kemungkinan besar akan berjalan dengan sangat baik. Akan tetapi, tentu saja fee (biaya) yang harus Anda bayarkan juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan merek baru dan masih kurang terkenal daripada yang lain.
Ingatlah bahwa, merek memang salah satu faktor penentu bagi keberhasilan bisnis waralaba Anda. Namun merek bukan faktor utama yang menentukan kesuksesan Anda.
- Sistem Bisnis Waralaba
Setiap jenis waralaba memiliki sistem internal yang berbeda-beda. Merek yang baik tentu saja didukung dengan sistem waralaba yang baik. Nah, kenali terlebih dahulu sistem yang diberikan oleh waralaba tersebut dan bandingkan dengan waralaba lainnya.
Umumnya, bisnis waralaba yang baik memiliki sistem SOP (Standart Operating Procedure) dalam menjalankan operasional perusahaan mereka. Ada juga rencana pemasaran yang dijalankan pembeli waralaba dan penjual waralaba. Gunanya adalah untuk mengembangkan penjualan dan membesarkan outlet-outlet yang mereka miliki. Sistem bisnis juga termasuk pemilihan tenaga kerja yang sesuai, pelatihan, serta kelengkapan manajerial seperti sistem administrasi serta keuangan bisnis waralaba.
- Biaya Berbisnis Waralaba
Dalam bisnis waralaba, biaya atau fee yang dibayarkan terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
- Initial Fee.
- Royalty Fee.
- Initial Fee.
Lebih dikenal dengan istilah franchising fee atau investasi awal ini biasanya dibayarkan di awal kontrak untuk biaya set up, iklan dan pelatihan. Sementara itu, biaya sewa lokasi umumnya ditanggung pembeli waralaba.
- Royalty Fee.
Akan dibayarkan selama bisnis tersebut dijalankan dalam bentuk bagi hasil berupa persentase dari setiap omset penjualan.
Umumnya, di beberapa perusahaan waralaba yang sudah berjalan lama dan berkembang sangat besar pasti meminta initial fee yang lebih besar, tetapi royalty fee-nya relatif kecil. Sebaliknya, pihak waralaba yang meminta initial fee sangat kecil, bahkan dibawah 10 juta, akan meminta persentase royalty fee yang cukup besar. Jumlahnya bisa mencapai 40 persen dari nilai omset penjualan.
Di samping dua fee tersebut, terkadang ada pihak waralaba yang meminta biaya iklan dari omset dan biaya lainnya. Oleh karena itu, tanyakan secara lebih mendetail tentang kemungkinan biaya lain yang akan muncul di kemudian hari.
- Prospektus dan Proyeksi Keuangan
Prospektus adalah berkas penawaran yang diberikan penjual waralaba kepada calon pembeli. Dalam prospektus terdapat detail bisnis yang ditawarkan seperti target pasar, biaya, jangka waktu kontrak, proyeksi kas, hingga perkiraan BEP (Break Even Point). Anda jangan langsung percaya dengan angka-angka yang ditawarkan. Perhatikanlah tingkat kewajaran di setiap poin gaji pegawai, biaya operasional, sewa tempat, kemungkinan penjualan, dan kemungkinan penjualan di periode awal bisnis Anda.
- Listkan Daftar Pertanyaan Anda
Anda sebagai calon pembeli tentu saja memiliki hak untuk bertanya sebanyak-banyaknya kepada pemilik waralaba agar merasa lebih yakin terhadap waralaba tersebut. Nah, tanyakan beberapa pertanyaan penting berikut ini, ya!
- Kapan bisnis tersebut sudah mulai berjalan?
- Kapan franchise-nya mulai ditawarkan?
- Siapa franchise pertama dan mintalah izin untuk bertemu dan menanyakan pengalaman bisnis dari franchise pertama tersebut.
- Cari tahu keunikan dan kiat sukses waralaba tersebut.
- Apakah ada kendala selama menjalankan bisnis waralaba?
Mungkin kelihatannya agak sedikit banyak bersifat “mengorek” keterangan dan lebih rumit. Akan tetapi, jika Anda serius dalam menjalankan waralaba, hal tersebut sangat perlu untuk dipertimbangkan untuk menunjang kesuksesan Anda juga kan? Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, ya. Tentu saja pertimbangkan baik-baik sebelum akhirnya Anda bisa memilih waralaba yang tepat sesuai dengan keinginan Anda.
CV. Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Telepon : 031-33311179
Hp : Frans : 0818521172 / Burhan : 088217561006
Fast Resopon Email : groedu_inti@hotmail.com
Sumber Utama : http://www.duniaprofesional.com/konsultasi-kesehatan-keuangan/mencoba-bisnis-waralaba/