Kebanyakan dari perusahaan menganggap bahwa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk melakukan pelatihan dan pengembangan SDM perusahaan, padahal kenyataannya masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk dapat melakukan pelatihan dan pengembangan SDM yang lebih efektif dan tidak terlalu membutuhkan biaya yang terlalu mahal.
Pada kenyataannya dengan mengirim karyawan sendiri “keluar” untuk mengikuti kelas pelatihan formal atau semacam seminar adalah bukan satu-satunya atau cara yang “terbaik” bagi mereka untuk bisa belajar berbagai pengetahuan dan keterampilan baru untuk perkembangan perusahaan. Pembelajaran atau pelatihan yang terbaik bagi karyawan adalah yang terjadi secara informal, dalam setiap perusahaan, seringkali bisa terjadi secara tidak sengaja dan umumnya berbiaya sangat rendah.
Jenis pembelajaran secara informal yang banyak terjadi di luar lingkungan belajar secara formal mungkin saja tidak terlalu diakui sebagai pembelajaran. Namun apakah Anda pernah mendengar sebuah pepatah lama yang mengatakan bahwa Pembelajaran yang paling penting adalah yang terjadi di ruang makan siang, bukan di kelas? Contoh yang paling sederhana adalah pembelajaran informal seperti :
1. Proses On-The-Job Training (OJT).
2. Berinteraksi dengan sesama rekan kerja.
3. Mentoring oleh rekan-rekan atau belajar menjadi manajer.
4. Berdiskusi dalam rapat tim.
5. Briefing pada setiap pagi hari atau seminggu sekali pada setiap hari Senin.
6. Program makan siang sambil diskusi santai tentang topik pekerjaan-pekerjaan tertentu.
7. Para karyawan yang saling kontak dengan para pelanggan, dan lain sebagainya.
Banyak diantara perusahaan-perusahaan yang cenderung lebih berfokus terhadap program-program pembelajaran secara formal dan berbiaya cukup mahal. Lalu perusahaan-perusahaan tersebut sampai tidak menyadari bahwa telah lama kehilangan kesempatan paling berharga dalam melakukan pembelajaran secara informal dalam internal perusahaan.
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa pembelajaran atau pelatihan secara informal lebih banyak menyumbang sekitar 75% dari seluruh pembelajaran yang telah terjadi dalam perusahaan. Seringkali, pembelajaran yang paling berharga telah berlangsung secara kebetulan.
Misalnya saja, pelajaran penting saat terjadi krisis dalam internal perusahaan. Dalam hal ini yang paling dibutuhkan adalah bagaimana cara seorang pemimpin dan para manajer dapat langsung merespons sangatlah penting. Apakah mereka hanya akan marah-marah dan selalu menyalahkan para bawahannya atas ketidakmampuannya dalam memimpin dan menyelesaikan permasalahan? Ataukah mereka akan langsung mencari tahu apa yang terjadi dan dimana letak sumber permasalahannya lalu menggunakannya sebagai alat untuk menyelesaikan berbagai permasalahan serta untuk “mendidik” bagaimana dalam membangun kapasitas para staff yang menjadi bawahannya?
Tentu pasti ada saja hikmahnya apabila seorang karyawan atau staff secara tidak sengaja telah berbuat kesalahan, maka pihak manajemen akan langsung mengeluarkan “surat diskusi” untuk para karyawan. Surat ini bukan berarti sama halnya seperti surat peringatan (SP 1, SP 2), dan memang tidak dimaksudkan sebagai surat hukuman, melainkan sebuah instruktif. Bahwa kesalahan individu akan ditinjau secara bersama dengan rekan-rekan mereka pada sesi diskusi untuk menyelesaikannya dengan meminta pendapat dari karyawan yang lain.
Diskusi yang lebih produktif dapat terlihat dengan cara menganalisis apa saja yang terjadi dan mengapa kesalahan ini bisa sampai terjadi dan bagaimana agar dapat menghindari terjadinya kesalahan yang sama pada masa yang akan datang. Proses ini sebenarnya telah banyak mendatangkan berbagai inovasi dan peningkatan kinerja dari para karyawan secara tidak sengaja.
Mereka dituntut untuk berpikir keras dan mampu berpendapat agar dapat menjadi solusi, karena kepercayaan dan keterbukaan dari para karyawan sangatlah penting untuk setiap sesi kelompok tersebut, pihak manajemen bekerja secara sengaja agar dapat membangun berbagai hal semacam ini dari waktu ke waktu.
Bagaimana cara perusahaan dalam meningkatkan kesempatan untuk belajar di tempat kerja bagai para staff senior atau junior, para rekan kerja, rekan-rekan setingkat, bos, dan untuk diri kita sendiri?
Berikut ini merupakan beberapa saran yang mungkin dapat Anda coba untuk diterapkan dalam internal perusahaan Anda agar dapat mengembangkan SDM :
• Menyediakan sedikit waktu untuk pembelajaran secara informal, mereview, dan refleksi terhadap pekerjaan.
• Buatlah FAQ (berbagai pertanyaan-pertanyan yang seringkali diajukan) dan berbasis pengetahuan yang mudah diakses dan ditampilkan.
• Menyediakan tempat bagi para pekerja untuk berkumpul dan belajar bersama agar segala jenis pembelajaran dapat terjadi di tempat tersebut.
• Melengkapi pembelajaran secara mandiri dengan para mentor dan ahli dalam bidangnya.
• Membangun jaringan agar dapat memfasilitasi berbagai pertemuan atau diskusi.
• Gunakanlah teknologi terbaru agar semakin lebih mudah agar dapat berkolaborasi dan memperoleh pengetahuan terbaru.
• Usahakan untuk tetap mendorong terjadinya pertemuan antar lintas departemen, sehingga dapat terjalin komunikasi dan keterbukaan diantara masing-masing departemen.
Pelatihan dan Pengembangan SDM merupakan salah satu hal yang terpenting dalam menunjang manajemen sumber daya manusia.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172 / 031-33311179
Office : 031-21100152
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com