Apa yang dimaksud Social proof dan bagaimana hal itu membantu bisnis eCommerce meningkatkan penjualan dan pendapatan?
Salah satu kerangka kerja yang paling banyak diadopsi untuk menggunakan psikologi dalam pemasaran eCommerce adalah 7 prinsip persuasi Robert Cialdini. Dalam bukunya tahun 1984 “Influence – The Psychology of Persuasion,” Cialdini menguraikan enam (ia menambahkan yang ketujuh pada tahun 2016) prinsip-prinsip kunci yang membuat orang mengatakan ‘ya’:
1. Reciprocity: Tanamkan rasa terima kasih kepada pelanggan Anda.
2. Scarcity: Buat pelanggan sadar tentang bagaimana mereka mungkin kehilangan.
3. Authority: Dorong pelanggan melalui suara tepercaya.
4. Commitment and consistency: Arahkan pelanggan ke pembelian besar melalui komitmen yang lebih kecil.
5. Liking: Buat pelanggan merasa senang membeli dari Anda.
6. Social proof: Biarkan kebijaksanaan orang banyak memimpin pengambilan keputusan pelanggan Anda.
7. Unity: Bantu pelanggan Anda membangun rasa memiliki.
Kali ini kami ingin menyelami taktik dan fenomena psikologis yang semakin popular yaitu Social proof.
Dalam pemasaran, Social proof mencakup ide serupa – ketika orang berbelanja, mereka mencari ulasan, rekomendasi, dan cara orang lain menggunakan produk sebelum membuat keputusan.
Inilah sebabnya mengapa toko online bekerja sangat keras untuk membuat orang mengulas produk mereka – ini adalah bentuk Social proof yang bekerja dengan sangat baik untuk meningkatkan jumlah orang yang melakukan pembelian.
Social proof dalam pemasaran berupa ulasan, pelanggan yang sudah ada, liputan media, dan lainnya.
Berbagai Jenis Social Proof
Anda mungkin sudah akrab dengan beberapa jenis Social proof, seperti ulasan pelanggan dan testimonial atau referensi dari teman. Tetapi, pada kenyataannya, setidaknya ada enam jenis Social proof yang berbeda:
1. Kesaksian pelanggan/Social proof pengguna– berasal dari pelanggan atau pengguna Anda yang sudah ada. Contoh: review positif pada website Anda dari pelanggan yang puas.
2. Social proof ahli– Ini bisa datang dari pakar industri. Contoh: dukungan publik terhadap pakar industri di media sosial atau dalam pemberitaan pers.
3. Social proof selebriti– sama seperti Social proof ahli, Social proof selebriti adalah dukungan selebriti atau influencer untuk produk atau layanan Anda.
4. Referensi teman– jenis Social proof ini adalah melihat teman Anda menyetujui atau mendukung suatu produk atau layanan.
5. Kebijaksanaan orang banyak– jenis Social proof ini adalah melihat sejumlah besar orang mengikuti, mendukung, dan merekomendasikan suatu produk atau layanan. Sebagai manusia, kita ingin mencerminkan perilaku yang benar, orang berasumsi jika orang lain melakukannya maka itu pasti benar.
6. Sertifikasi– jenis Social proof ini memiliki figur berwibawa yang memberikan tanda persetujuan. Contoh: lencana ‘terverifikasi’ di profil media sosial Anda.
Baca juga : 5 Strategi Marketing Meningkatkan Omzet Penjualan
Kesimpulannya
Social proof adalah cara ampuh untuk mendorong konsumen bertindak dengan segera. Penting untuk memilih jenis taktik yang tepat untuk digunakan di situs Anda: tidak semua akan sesuai untuk setiap jenis bisnis. Dan Social proof itu sendiri hanyalah salah satu dari banyak cara untuk meningkatkan tingkat konversi dan mengurangi pengabaian situs web. Kata kuncinya adalah bukti. Pelanggan ingin merasa aman dalam membuat keputusan pembelian dan itulah mengapa Social proof itu penting. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.