Market analytics dan business intelligence adalah dua konsep yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama yang berkaitan dengan data dan analisis. Namun, apakah kamu tahu apa perbedaan antara keduanya dan mengapa keduanya penting untuk kesuksesan bisnis? Artikel ini akan menjelaskan secara singkat tentang market analytics dan business intelligence, serta memberikan beberapa contoh aplikasinya dalam praktik.
Market Analytics: Mengenal Pasar dan Pelanggan
Market analytics adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data tentang pasar, pelanggan, pesaing, dan tren industri. Tujuan market analytics adalah untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan, serta mengidentifikasi peluang dan ancaman di pasar. Market analytics membantu perusahaan mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan bagaimana cara memenuhinya.
Market analytics melibatkan berbagai metode dan teknik, seperti survei, wawancara, observasi, focus group, analisis SWOT, analisis segmentasi, analisis posisi pasar, analisis permintaan, analisis harga, analisis distribusi, analisis promosi, analisis pesaing, analisis industri, dan lain-lain. Market analytics juga memanfaatkan alat dan teknik analisis data yang canggih, seperti statistik, pemodelan prediktif, visualisasi data, dan machine learning.
Contoh penerapan market analytics adalah sebagai berikut:
- Sebuah perusahaan e-commerce ingin mengetahui profil dan perilaku pembeli online di Indonesia. Perusahaan tersebut melakukan market analytics dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti website, aplikasi mobile, media sosial, email, survei online, dan lain-lain. Perusahaan tersebut kemudian menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik-teknik seperti analisis klaster, analisis korelasi, analisis regresi, analisis sentimen, analisis tekstual, dan lain-lain. Hasilnya, perusahaan tersebut dapat mengetahui karakteristik demografis, psikografis, geografis, dan perilaku pembeli online di Indonesia, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi, minat, gaya hidup, frekuensi pembelian, kategori produk yang dibeli, metode pembayaran yang digunakan, sumber informasi yang dipercaya, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan lain-lain. Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan penawaran produknya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan.
- Sebuah perusahaan otomotif ingin mengetahui potensi pasar mobil listrik di Indonesia. Perusahaan tersebut melakukan market analytics dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti laporan industri, studi pasar, survei konsumen, data pemerintah, data kompetitor, dan lain-lain. Perusahaan tersebut kemudian menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik-teknik seperti analisis tren, analisis gap, analisis permintaan, analisis harga, analisis biaya, analisis risiko, dan lain-lain. Hasilnya, perusahaan tersebut dapat mengetahui ukuran pasar, pertumbuhan pasar, segmentasi pasar, posisi pasar, keunggulan kompetitif, hambatan masuk, regulasi pemerintah, preferensi konsumen, dan lain-lain. Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat merancang strategi bisnis dan pengembangan produknya sesuai dengan peluang dan tantangan di pasar.
Business Intelligence: Mengoptimalkan Kinerja Internal
Business intelligence adalah proses mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis data tentang kinerja internal perusahaan, seperti penjualan, keuangan, operasi, dan sumber daya manusia. Tujuan business intelligence adalah untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas perusahaan dengan mengoptimalkan proses bisnis, mengambil keputusan yang lebih baik, dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan. Business intelligence membantu perusahaan mengetahui apa yang telah dilakukan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki.
Business intelligence melibatkan berbagai metode dan teknik, seperti dashboard, laporan, indikator kinerja utama (KPI), analisis varians, analisis what-if, analisis root cause, analisis benchmarking, analisis balanced scorecard, dan lain-lain. Business intelligence juga memanfaatkan alat dan teknik analisis data yang canggih, seperti data warehouse, data mining, data visualization, machine learning, dan lain-lain.
Contoh penerapan business intelligence adalah sebagai berikut:
- Sebuah perusahaan ritel ingin mengetahui kinerja penjualan produknya di berbagai cabang dan wilayah. Perusahaan tersebut melakukan business intelligence dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti sistem point of sale, sistem inventori, sistem akuntansi, sistem CRM, dan lain-lain. Perusahaan tersebut kemudian menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik-teknik seperti dashboard, laporan, KPI, analisis varians, analisis what-if, dan lain-lain. Hasilnya, perusahaan tersebut dapat mengetahui penjualan produk per cabang, per wilayah, per periode, per kategori, per merek, per pelanggan, dan lain-lain. Perusahaan tersebut juga dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan produk, seperti harga, promosi, persediaan, persaingan, permintaan, dan lain-lain. Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat mengevaluasi kinerja penjualan produknya dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan penjualan produknya.
- Sebuah perusahaan manufaktur ingin mengetahui kinerja operasional proses produksinya. Perusahaan tersebut melakukan business intelligence dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti sensor, mesin, sistem ERP, sistem SCM, dan lain-lain. Perusahaan tersebut kemudian menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik-teknik seperti dashboard, laporan, KPI, analisis root cause, analisis benchmarking, dan lain-lain. Hasilnya, perusahaan tersebut dapat mengetahui kapasitas produksi, efisiensi produksi, kualitas produksi, biaya produksi, waktu siklus produksi, tingkat kepuasan pelanggan, dan lain-lain. Perusahaan tersebut juga dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja operasional proses produksinya, seperti bahan baku, tenaga kerja, peralatan, teknologi, lingkungan, dan lain-lain. Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat mengoptimalkan kinerja operasional proses produksinya dan mengurangi biaya dan limbah.
Kesimpulan
Market analytics dan business intelligence adalah dua konsep yang berbeda tetapi saling berkaitan. Market analytics membantu perusahaan mengenal pasar dan pelanggan. Business intelligence membantu perusahaan mengoptimalkan kinerja internal. Keduanya memberikan wawasan yang berguna untuk mengembangkan strategi bisnis yang efektif dan kompetitif.
Demikianlah artikel tentang market analytics dan business intelligence. Semoga bermanfaat ya. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.