Dalam memulai sebuah bisnis, kualitas hubungan sama pentingnya dengan pengelolaan keuangan yang baik. Jaringan Anda dengan pelanggan, klien, pemasok, pembeli, penyedia layanan luar, bahkan pesaing, membentuk sebuah ekosistem yang kuat dan berkembang seiring waktu. Jenis hubungan yang diprioritaskan akan bergantung pada kebutuhan bisnis. Namun, semua hubungan bisnis yang sukses membutuhkan dasar saling pengertian dan kepercayaan. Kami telah berdiskusi dengan para ahli, pengusaha, dan pemilik usaha kecil tentang membangun, merawat, dan bahkan mengakhiri hubungan bisnis.
Jenis-Jenis Hubungan Bisnis
Dua jenis utama hubungan bisnis yang akan kita bahas adalah bisnis-ke-bisnis (B2B) dan bisnis-ke-konsumen (B2C).
- Hubungan B2B yang paling penting biasanya adalah mereka yang sering berinteraksi dalam manajemen rantai pasok. Operasi bisnis bergantung pada hubungan tersebut; misalnya, perusahaan kosmetik tidak dapat beroperasi tanpa pemasok hulu atau pengecer hilir. Namun, tidak semua bisnis memiliki rantai pasok vertikal seperti itu. Jaringan horizontal juga menawarkan peluang kemitraan. Hubungan horizontal menggambarkan koneksi antara bisnis Anda dan bisnis lain pada level yang sama dalam rantai pasok. Hubungan horizontal dapat berupa pesaing atau bisnis dengan klien serupa – misalnya, fotografer pernikahan dan penjual kue.
- B2C adalah jenis transaksi komersial di mana bisnis menjual produk atau layanan kepada konsumen. Perilaku konsumen adalah pendorong utama dalam hubungan ini, dan membangun kepercayaan dengan pelanggan adalah kunci. “Membangun kepercayaan adalah faktor kritis dalam menumbuhkan hubungan bisnis yang berkualitas,” jelas Emily Strack, seorang pengacara hukum perusahaan dari Baker Donelson dan wakil ketua tim perusahaan baru. “Orang lebih suka berbisnis dengan mereka yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai atau setidaknya tidak bertentangan dengan kepentingan terbaik mereka. Setelah kepercayaan itu rusak, akan sulit untuk menyelamatkan hubungan.”
Hubungan pelanggan adalah hubungan bisnis. Ketika Anda memprioritaskan kebutuhan pelanggan daripada penjualan, Anda membangun hubungan ini dan memelihara penjualan yang Anda harapkan sejak awal.
Membangun dan Memelihara Hubungan Bisnis yang Sehat
Membangun hubungan bisnis yang kuat merupakan pilar penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Berikut beberapa strategi untuk merawat jaringan bisnis Anda:
-
Inisiatif Kontak Langsung
Tidak ada rumus rahasia untuk membangun hubungan bisnis berkualitas. Meskipun metodenya mungkin terlihat jelas, pelaksanaannya tidaklah mudah, terutama dalam hal melakukan panggilan langsung (cold calling).
Simon Paine, CEO dan co-founder Rebel Business School, menyarankan untuk memulai dengan menghubungi semua kenalan. Ia merekomendasikan pembuatan tiga daftar: “harus dihubungi”, “sebaiknya dihubungi”, dan “dapat dihubungi”. Prioritaskan kontak berdasarkan daftar tersebut.
Paine menjelaskan bahwa meskipun telepon dianggap kuno oleh sebagian orang, namun inilah cara efektif untuk mengembangkan bisnis. Interaksi langsung memungkinkan terjadinya peluang bisnis yang mungkin terlewatkan melalui email atau media sosial.
-
Menawarkan Sampel Gratis
Roger Wood, direktur pengembangan bisnis GSM Finance, menyarankan untuk menawarkan sampel produk atau jasa secara gratis sebagai cara membangun jaringan dari awal. Sasarannya dapat berupa individu lokal, pelaku industri terkait, atau influencer di bidang Anda.
Media sosial merupakan alat yang efektif untuk strategi ini. Wood menganjurkan bergabung dengan grup Facebook yang sesuai dengan niche bisnis Anda untuk mencoba strategi sampel gratis. Kemungkinan besar, setidaknya ada satu grup yang aktif di wilayah Anda.
Namun, Wood mengingatkan bahwa media sosial bukan platform untuk mempromosikan diri secara berlebihan. Fokuslah pada memberikan bantuan kepada anggota grup daripada mempromosikan produk atau jasa. Mereka yang hanya mengambil manfaat tanpa memberikan kontribusi akan mendapatkan reputasi buruk.
-
Memanfaatkan Media Sosial
Saran Wood tentang menghindari promosi berlebihan juga berlaku ketika menggunakan media sosial untuk tujuan bisnis, seperti layanan pelanggan dan membangun hubungan.
Paine mencatat beberapa kesalahan umum yang dilakukan bisnis dalam menggunakan media sosial: penjualan langsung tanpa membangun interaksi sosial, kurangnya penargetan audiens, dan ketidakkonsistenan. Media sosial bukan sekadar alat pemasaran pasif untuk menayangkan iklan, melainkan kesempatan untuk berinteraksi dengan target pasar.
Pelanggan saat ini mengharapkan tingkat keterlibatan yang tinggi dari bisnis. Misalnya, mereka sering menandai bisnis di platform seperti Twitter untuk memberikan apresiasi atau menyampaikan keluhan. Media sosial memungkinkan bisnis untuk menjangkau pelanggan secara proaktif, bukan hanya menunggu mereka menghubungi melalui saluran formal.
-
Menjaga Komunikasi
Semakin banyak hubungan bisnis yang Anda bangun, semakin sulit untuk merawat semuanya. Oleh karena itu, penting untuk secara sadar menjaga komunikasi dengan semua kontak bisnis. Tidak perlu menghubungi mereka setiap hari, minggu, atau bahkan bulan. Media sosial menyediakan cara yang lebih alami untuk tetap terhubung.
Misalnya, ketika koneksi bisnis membagikan posting di LinkedIn, luangkan waktu sebentar untuk menyukai posting tersebut. Ketika mereka mengumumkan promosi atau pekerjaan baru, kirimkan pesan ucapan selamat dan tanyakan tentang peran barunya.
Menjaga komunikasi melalui media sosial cepat dan mudah. Selain itu, menunjukkan minat dan kesediaan membantu dapat membuka peluang bisnis baru.
-
Membangun Kepercayaan
Pada pertemuan bisnis pertama, tingkat kepercayaan antara kedua belah pihak mungkin belum sepenuhnya terbangun. Hal ini wajar, asalkan tidak berdampak negatif pada kerjasama. Membangun kepercayaan membutuhkan waktu untuk membuktikan diri sebagai pihak yang dapat diandalkan dan kompeten.
Semakin kuat kepercayaan antara Anda dan koneksi bisnis, semakin besar kemungkinan mereka akan membawa peluang baru. Mereka juga cenderung menjaga hubungan yang baik.
-
Mengatasi Perselisihan
Perselisihan sering terjadi dalam transaksi bisnis karena kepentingan berbagai pihak terkadang bertentangan. Ketika hal ini terjadi, jaga profesionalisme dan hindari reaksi emosional. Strack menyarankan komunikasi yang tenang dan langsung, sebaiknya dilakukan secara tatap muka.
Bertemu secara langsung dapat membantu meredakan ketegangan. Namun, perhatikan pemilihan peserta rapat, karena kehadiran individu dengan energi negatif atau dominan dapat merusak suasana.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat membangun dan merawat hubungan bisnis yang kuat, menjadikannya aset berharga bagi pertumbuhan bisnis Anda.
Kapan Harus Menutup Hubungan Bisnis
Tidak semua hubungan bisnis layak dipertahankan. Jika jelas bahwa sebuah hubungan bisnis tidak berjalan dengan baik, pihak-pihak yang terlibat seharusnya berupaya untuk mengakhiri afiliasi tersebut tanpa menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Mereka harus secara langsung membahas masalah, menjelaskan apa yang tidak berjalan dengan baik, dan menyarankan langkah yang masuk akal bagi kedua belah pihak untuk keluar dari hubungan tersebut.
Demi menjaga reputasi perusahaan, jangan terburu-buru mengakhiri hubungan dengan klien yang buruk tanpa merancang kompromi yang layak. Resolusi masalah yang tepat dapat menjadi perbedaan antara satu pelanggan yang tidak puas dan bencana hubungan masyarakat.
Memanfaatkan Hubungan Bisnis untuk Mencapai Tujuan
Hubungan bisnis yang sehat seringkali terlewatkan sebagai elemen penting dalam strategi keberhasilan keseluruhan suatu bisnis. Baik Anda sedang membangun hubungan bisnis ke bisnis (B2B) atau bisnis ke konsumen (B2C), membangun kepercayaan dengan orang-orang yang membantu kelancaran bisnis Anda setiap hari sangatlah penting.
Mendukung dan menjaga hubungan bisnis tidak memerlukan upaya yang besar, meskipun konsistensi sangat penting. Hanya membutuhkan beberapa menit untuk menghubungi melalui email, telepon, atau media sosial untuk memastikan hubungan yang berharga tetap kuat. Ini adalah investasi waktu yang baik untuk membangun jaringan yang mendukung Anda dalam mencapai tujuan bisnis Anda. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.