Setelah selesainya berbagai macam persyaratan yang harus ditempuh oleh seorang tenaga kerja, yang kemudian akan mengantarkannya untuk menjadi seorang karyawan baru bagi perusahaannya tempatnya bekerja, tahapan berikutnya yang cukup esensial adalah proses pelatihan terhadap tenaga kerja baru tersebut (training). Proses pelatihan akan menjadi titik awal bagi seorang karyawan dalam mendapatkan gambaran akan tindakan atau pekerjaan apa saja yang nantinya harus ia lakukan dikemudian hari.
Tidak hanya harus dilakukan pada saat-saat masa orientasi karyawan baru saja, namun proses pelatihan yang ditujukan bagi karyawan juga harus mencakup para karyawan senior yang mengharuskan ia untuk turut serta dalam proses pelatihan agar mengenal sekaligus memahami apa saja pekerjaan-pekerjaan baru yang nantinya pasti akan ia hadapi. Berbicara tentang proses pelatiahan secara mendetail dan panjang lebar, tentunya akan semakin menyerap banyak waktu dan proses yang cukup panjang, untuk itulah berikut ini adalah beberapa point-point singkat yang terpenting yang harus kita ketahui dalam proses pelatihan (training karyawan), yaitu tentang jenis-jenis metode yang biasanya banyak digunakan dalam proses pelatiahan (Training Method).
Dan jenis-jenis metode pelatihan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Metode Demonstrasi dan Contoh.
Suatu demonstrasi untuk menunjukkan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu harus dikerjakan. Metode ini lebih banyak melibatkan penguraian dan cara memperagakan sesuatu melalui contoh-contoh. Metode ini sangat mudah bagi para manajer dalam mengajarkan para pegawai baru tentang berbagai aktivitas nyata melalui suatu tahap-tahap perencanaan dari “Bagaimana dan apa sebabnya” pegawai akan mengerjakan pekerjaan yang ia kerjakan. Metode ini sangat efektif, karena lebih mudah dalam menunjukkan kepada para peserta tentang bagaimana cara dalam mengerjakan suatu tugas, karena telah dikombinasikan dengan alat Bantu belajar seperti : gambar-gambar, teks materi, ceramah, dan diskusi.
2. Metode Simulasi.
Metode ini merupakan suatu situasi atau peristiwa yang mana telah menciptakan bentuk realitas atau imitasi dari realitas kerja yang sesungguhnya. Simulasi ini merupakan pelengkap dan sebagai tehnik duplikat yang lebih mendekati dengan kondisi nyata pada pekerjaan. Metode simulasi yang paling popular adalah permainan bisnis (bussiness games). Metode jenis ini merupakan metode pelatihan yang sangat mahal, akan tetapi juga sangat bermanfaat dan banyak diperlukan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
3. Metode On The Job Training.
Hampir dari 90% pengetahuan pekerjaan banyak diperoleh dari metode on the job training. Prosedur metode jenis ini lebih bersifat informal, observasi sederhana dan cukup mudah serta praktis. Pegawai akan langsung mempelajari pekerjaannya dengan cara mengamati pekerja orang lain yang sedang bekerja, dan kemudian mengobservasikan perilakunya. Aspek-aspek lain dari on the job training adalah lebih bersifat formal dalam format. Pegawai senior akan memberikan contoh tentang bagaimana cara mengerjakan pekerjaan dan pegawai baru harus memperhatikannya.
Metode jenis ini dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar, sample-sampel masalah dan langsung mendemonstrasikan pekerjaan agar pegawai baru dapat memahaminya dengan jelas. Metode jenis ini sangat tepat untuk mengajarkan skill yang dapat dipelajari hanya dalam beberapa hari atau beberapa minggu saja. Manfaat dari metode jenis ini adalah para peserta belajar dengan berbagai perlengkapan yang nyata dan dalam limgkungan pekerjaan atau job yang jelas.
4. Metode Vestibule atau Balai.
Vestibule adalah suatu ruangan terisolasi atau terpisah yang disiapkan hanya untuk tempat pelatihan bagi para pegawai baru yang nantinya akan menduduki suatu jabatan. Metode jenis ini merupakan metode pelatihan yang sangat cocok bagi banyak peserta (para pegawai baru) yang akan dilatih dengan jenis pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang juga sama. Pelaksanaan metode jenis ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan dengan pengawasan instruktur, misalnya pelatihan pekerjaan, pengetikan klerek, operator mesin produksi dan lain-lain.
5. Metode Apprenticeship.
Metode jenis ini adalah suatu cara bagaimana dalam mengembangkan ketrampilan (skill) pengrajin atau pertukangan. Metode jenis ini tidak memiliki standar format. Para peserta pegawai akan mendapatkan bimbingan umum dan dapat langsung mengerjakan pekerjaannya masing-masing.
6. Metode Ruang Kelas.
Metode pelatihan jenis ini merupakan metode training yang dilakukan di dalam ruang kelas walaupun sebenarnya dapat juga dilakukan di area pekerjaan. Metode ruang kelas adalah seperti perkuliahan, konferensi, studi kasus, bermain peran dan pengajaran berprogram (programmed instruction).
Memang harus kita akui bahwa kualitas yang melekatkan terhadap seorang tenaga kerja dari proses pelatihan akan sangat mencerminkan tingkat efektifitas maupun efisiensi dari kinerja mereka untuk kedepannya. Tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja karyawan dapat memprediksikan akan menjadi sangat buruk apabila tingkat kualitas pemahaman akan program pelatihannya pun juga dirasa masih buruk, begitu juga sebaliknya.
Profesionalisme bagi seorang karyawan akan keseriusannya dalam menjalankan proses pelatihan sangat dibutuhkan demi tercapainya target-target organisasi perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya. Dan sebenarnya dengan cukup tersedianya berbagi pilihan bagi seorang manajer perusahaan dalam menggunakan metode pelatihan (Training Method) apa yang nanti akan dipilihnya, setidaknya akan semakin memberikan opsi menguntungkan daripada manajer perusahaan yang bersangkutan dalam mengaplikasikan metode terbaik yang memang layak untuk mereka gunakan dalam mendidik karyawan barunya tersebut.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172 / 031-33311179
Office (only call no sms) : 081-59417699
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com