Pelatihan untuk karyawan memiliki nilai penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada awal masuk kerja untuk membekali setiap orang-orang baru dengan pengetahuan, terutama tentang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang nantinya akan diberikan. Bentuk pelatihan juga dapat dilakukan dengan pemberian kursus.
Yang terpenting adalah, tujuan utamanya yaitu untuk menambah wawasan para karyawan agar bisa menjadi lebih profesional dalam pekerjaannya. Mereka dapat lebih terampil, juga akan semakin menjadi efektif dan efisien dalam mengerjakan tugas-tugas yang nantinya akan diberikan oleh perusahaan.
Biasanya, materi yang akan disampaikan lebih bersifat teori dan sikap kerja.
Para ahli memiliki definisi tersendiri tentang pelatihan karyawan serta tujuannya.
Salah satunya adalah pengertian pelatihan menurut Carrell dan Kuzmits (1982:282), yaitu sebagai proses sistematis dimana karyawan harus mempelajari :
1. Pengetahuan (Knowledge).
2. Ketrampilan (Skill).
3. Kemampuan (Ability) atau perilaku terhadap tujuan pribadi dan organisasi.
Kedua ahli tersebut juga membagi tujuan utama dari pelatihan ke dalam 5 area penting, yaitu :
1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi lebih kompeten.
3. Untuk membantu masalah operasional.
4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.
5. Untuk memberi orientasi karyawan agar menjadi lebih mengenal organisasinya.
Pelatihan karyawan dapat diberikan sendiri oleh pihak perusahaan atau bekerja sama dengan penyedia jasa training kompeten dan berpengalaman dalam bidangnya. Efektif atau tidaknya program ini juga tentu menjadi bagian dari pertimbangan agar perusahaan tidak akan sia-sia dalam menginvestasikan dana dan waktu untuk jasa tersebut.
Menurut As’ad (1987:73), terdapat lima komponen penting yang menentukan keberhasilan dari program pelatihan, yaitu :
1. Sasaran pelatihan atau pengembangan.
2. Pelatih atau trainer.
3. Bahan-bahan pelatihan.
4. Metode pelatihan.
5. Peserta atau trainee.
Dari kelima komponen tersebut, bahan-bahan atau materi latihan juga memiliki peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan training yang lebih efektif. Meskipun seringkali dilakukan berkali-kali dari setiap periode perekrutan atau secara berkelanjutan, pelatihan yang diadakan untuk para karyawan tetap harus dipersiapkan sebaik-baiknya. Dibutuhkan juga adanya perencanaan yang matang dalam penyusunan materi agar dapat menjawab kebutuhan dan memberikan hasil yang lebih tepat.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172 / 031-33311179
Office : 031-21100152
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com