Setiap pengusaha pastinya memiliki pola pikir yang berbeda-beda sangat tergantung kepada bagaimana cara mereka dalam menghadapi pasar yang juga sangat berbeda-beda. Seperti contoh : bagi sebagian pengusaha kuliner sangat ingin mencoba membuat menu makanan baru (berinovasi untuk membuat menu baru), namun mereka lupa bahwa selalu mengandalkan trend-trend produk yang sedang booming atau sedang menjadi gaya hidup pada masa itu.
Sebagian lagi mereka merasa hidup di ambang budaya kepopuleran yang berhubungan dengan gaya hidup saja namun mereka juga ingin menjadi seorang pelaku yang selalu dari balik layar saat mereka harus memahami dunia sains terbaru.
Setiap gagasan atau ide-ide penting biasanya dimulai dari hal-hal yang terkecil. Memang terbilang masih belum menjadi nyata, yang sudah terbukti atau memang sangat mudah untuk dijelaskan. Dan sekelompok kecil orang lainnya, yang berada di pinggiran, biasanya akan langsung terlibat didalamnya.
Terkadang, dengan adanya suatu gagasan sampingan itu bisa mulai dipahami oleh mereka yang berada di sekitarnya. Hal ini mungkin saja sama seperti apa yang terjadi pada dunia permusikan punk pada CBGB. Sebenarnya hal itu cukup berisiko namun masih terdapat lebih banyak orang yang melakukannya. Lagi-lagi, inilah jenis-jenis dari orang yang ingin mencari hal berisiko untuk diri mereka sendiri.
Biasanya meskipun lebih jarang, ide yang berani untuk mengambil resiko dianggap oleh para pengamat bisnis sebagai sebuah “hal baru/inovasi baru”. Mereka memberikan peringatan pada para audiensnya, bahwa masyarakat yang ingin menyerap hal-hal baru namun sama sekali tidak ingin berisiko dengan mengadopsi cara yang salah sehingga mereka mampu dalam menghindari resiko tersebut.
Pada saat terdapat cukup banyak orang yang mau mengadopsi sebuah hal baru, maka mereka akan menjadi hal yang banyak disukai dan kemudian hal tersebut mungkin saja menjadi sebuha prospek yang bisa dipasarkan secara massal.
Jumlah yang tidak bisa berbohong : Terdapat lebih banyak orang dalam suatu kelompok massal ini! Namun sebagian orang masih ada yang hanya suka untuk membeli lagu hit pop, yang biasanya hanya disediakan live oleh restoran makanan cepat saji, mereka yang datang biasanya hanya mengemudikan mobil paling popular saja. Namun pada kenyataannya, inilah sebuah keputusan kelompok dalam agregat yang membuat ide tersebut menjadi sebuah ide yang banyak disukai secara luas.
Akhirnya, pada saat sudah merasa cukup banyak orang dengan pandangan secara massal menerima perwujutan dari sebuah ide, maka mereka akan mulai menekan yang lain yang berada di sekitar mereka, mereka sangat bersikeras bahwa mereka bersedia untuk menerima ide baru itu seolah-olah bahwa masing-masing merasa selalu benar, karena hal inilah apa yang seringkali dicari dalam sebuah grup tersebut, kepastian ide yang selalu benar.
Sebenarny Anda bisa menerapkan siklus seperti ini pada Talking Heads, ide-ide diet, peran-peran gender yang semakin bermacam-macam dan ras dalam sebuah komunitas masyarakat. Persepsi tentang gerakan-gerakan politik, makanan seperti sushi, praktik terjadinya pernikahan. Hal-hal yang mungkin saja bisa diterima pada saat ini, hal-hal yang hampir setiap orang yakini sebagai sebuah kebenaran secara universal dan tidak akan pernah bisa usang termakan zaman, merupakan praktik dari sisi pinggiran yang kurang dari seabad lalu.
Kesalahan yang biasanya seringkali dibuat oleh para pedagang/penjual ide adalah bahwa mereka sering membawa ide-ide pinggiran mereka tersebut kepada mereka yang kurang menyukai ide-ide dari pinggiran. alih-alih malah semakin merasa menghabiskan waktu dalam mengerjakan kemajuannya.
Groedu Inti Global Inovasi (Groedu Trainer Pengembangan SDM)
Cito Mall – Jl. A. Yani 288 (Bunderan Waru), Lantai UG, US 23, No. 3 & 5 Surabaya.
Hp : Frans : 0818521172
Office (only call no sms) : 081-59417699
Fast Respon Email : groedu_inti@hotmail.com