Teknik Covert selling sudah menjadi magis baru dalam dunia marketing online. Karena, teknik ini menjadi salah satu cara berjualan yang efektif karena dapat membuat calon pembeli merasa bahwa si seller atau penjual tidak sedang berjualan.
Sebagian besar dari kita mungkin pernah merasakan betapa tidak menyenangkannya saat setiap hari disuguhkan dengan aneka ragam produk toko online. Khususnya di media sosial, tempat dimana sebenarnya kiat ingin sedikit rehat dari melihat aneka promosi.
Namun kenyataannya, masih saja ada orang yang mempromosikan produk mereka tak kenal tempat. Nah, disinilah mengapa Teknik Covert Selling sangat dbutuhkan. Teknik ini berawal dari cerita betapa bosannya calon pembeli melihat begitu banyak promosi yang sebenarnya tidak terlalu mereka inginkan. Disisi lain, selling tetap harus berjalan.
Lantas bagaimana caranya agar calon pembeli kita tidak merasa terganggu dengan promosi kita? Nah, Kali ini kita akan mengulas tentang Covert Selling. Berikut ulasannya!!
Strategi Penggunaan Covert Selling Untuk Berjualan
1. Menyebutkan Masalah Yang Dihadapi.
Sudah menjadi rahasia umum kalau orang-orang suka untuk melihat testimoni atau review sebelum membeli. Namun testimoni yang biasa-biasa saja akan kalah efeknya dengan testimoni yang dibungkus dengan cerita.
Cerita yang anda buat ini adalah cerita yang membuat pembacanya merasa dekat dan relevan dengan yang diceritakan. Prospek perlu dibuat merasa terhubung dengan orang yang anda jadikan bukti testimoni anda dengan cerita yang anda sampaikan.
Misalnya dengan membagikan pengalaman kesulitan yang sama. Misalnya anda menjual produk penghilang jerawat, maka anda harus menceritakan pengalaman orang yang tadinya jerawatan dan akhirnya sembuh dengan produk anda.
Semakin spesifik, relevan dan sama kesulitan yang dihadapi antara prospek dan objek testimoni maka akan semakin bagus. Selain itu cerita perjalanan transformasi dari titik A ke hasil di titik B yang detil adalah salah satu cara covert selling yang bagus.
2. Memadukan Cerita Dengan Gambar
Salah satu kunci covert selling favorit adalah menceritakan cerita sukses. Menceritakan suatu cerita memang bagus, namun akan lebih baik jika diakhir cerita ada hasil. Suatu hasil yang memang diidamkan oleh calon customer anda.
Menggunakan gambar untuk menampilkan perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan produk anda adalah hal yang tepat.
Misalnya anda menceritakan suatu pengalaman salah satu orang yang tadinya miskin menjadi kaya karena mengikuti training wirausaha anda. Jika tidak ada gambar, bisa jadi cerita anda dianggap bullshit.
Hasilnya akan sangat berbeda jika anda menyandingkan gambar murid anda beberapa tahun lalu yang miskin dan tinggal di kontrakan dengan gambar ketika ia sukses di samping mobil dan rumah mewahnya.Secara tidak langsung, orang yang melihat gambar tersebut melihat ada hasil yang diidamkan agar menjadi orang sukses setelah menggunakan produk/layanan anda.
Setelah mereka melihat gambar perbandingan tadi, mereka akan lebih mudah ditanamkan informasi lebih lanjut tentang produk yang anda jual.
Baca juga artikel tentang : 4 Strategi FOMO Marketing yang Efektif
3. Berikan Metrik Untuk Meningkatkan Kredibilitas
Memberikan statistik juga merupakan cara covert selling lainnya yang bisa anda gunakan untuk menjual produk atau jasa anda. Hal ini karena data dan fakta yang anda sampaikan memberikan otoritas dan citra analisa yang kuat bahwa apa yang anda tawarkan memang terbukti.
Misalnya anda memberikan informasi bahwa salah satu klien anda berhasil menaikkan penjualan hingga 300% dalam 1 bulan karena jasa marketing media sosial yang anda punya. Angka “300%” tentu sangat seksi jika dilihat oleh para pemilik bisnis yang penjualannya stagnan.
Metrik yang jelas seperti itu memberikan citra hasil kerja yang terukur dan kredibel.
4. CopyWriting Yang Tepat
Ketiga strategi diatas juga harus dipadukan dengan teknik copywriting yang tepat. Penulisan atau ucapan yang disampaikan harus relevan dengan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh prospek anda.
Covert selling bekerja sangat baik jika anda mampu menyampaikan dengan bahasa mudah dimengerti dan menyenangkan seperti menyampaikan cerita/storytelling.
Menggunakan penyampaian dengan story telling memang hal yang sangat dianjurkan karena menghasilkan engagement yang tinggi dan mudah dipahami.
Perlu dipahami bahwa covert selling tidak ada perintah call to action (CTA) seperti direct selling seperti “BELI SEKARANG!”, “KLAIM PROMO SAAT INI JUGA!”dsb. Teknik ini fokus untuk membuat orang tertarik tanpa merasa ditawarkan produk dan mengeksploitasi sifat kepo orang lain.
Nah, itulah strategi menggunakan teknik covert selling atau bisa juga diartikan dengan teknik berjualan tapi tidak terlihat sedang berjualan. Meski memang tidak lebih mudah daripada strategi berjualan pada umumnya. Tapi jika Anda mampu menguasai Teknik jualan ini, penjualan Anda akan jauh lebih meningkat.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda, kami membuka layanan konsultasi mengenai bisnis, silakan hubungi kami di nomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.