Pernahkah Anda tergesa-gesa membeli sesuatu karena alasan takut barangnya habis atau ketinggalan zaman? Anda FOMO! Definisi FOMO sebenarnya bukan istilah baru apalagi dalam strategi psikologi marketing.
FOMO sendiri merupakan singkatan dari Fear Of Missing Out artinya kurang lebih takut atau gelisah ketinggalan suatu aktivitas tertentu. Istilah FOMO saat ini sering disamakan dengan takut ketinggalan jaman.
Salah satu bentuk fear of missing out juga sering diasumsikan dengan kecanduan media sosial. Di mana sumber ketakutan itu berada. Lihat teman memiliki mobil baru, gelisah. Lihat teman menggunakan aplikasi lipsync gelisah. Serba gelisah!
Menurut Dr. Chris Hodkinsons, profesor bisnis University of Queensland, strategi marketing FOMO bukan hanya sekedar melihat tren, namun bagaimana Anda bisa memberikan pengalaman dan advokasi pada konsumen.
FOMO juga sangat erat dengan waktu, nilai, dan keunikan. Seperti yang dijelaskan pada Eventbrite, fear of missing out berkaitan dengan fenomena, momen, atau peristiwa tertentu di waktu tertentu.
Pengalaman, waktu yang tepat, keunikan dan juga nilai yang diberikan pun ada dalam satu kemasan.
Itulah sekilas tentang FOMO.
Tunjukkan Orang-orang yang Beli Produk Anda!
Merupakan strategi dasar pada strategi marketing. Mirip dengan endorsement, Anda bisa menunjukkan siapa saja yang telah membeli produk Anda.
Baik di media sosial dengan memposting testimoni influencer yang membeli produk Anda atau di website Anda.
Di website, Anda bisa menggunakan plugin social proof atau memasukkan logo-logo perusahaan terkenal yang berhasil membeli produk Anda jika bisnis Anda business-to-business model.
Tunjukkan Jumlah Stok Barang
FOMO sangat berkaitan dengan rasa ingin memiliki dengan cepat. Oleh karena itu, Anda bisa menunjukkan jumlah stok barang pada etalase produk Anda. Misalnya, “Produk A tersisa hanya 1 produk lagi!”, atau “Tersisa warna merah!”
Hal-hal kecil seperti ini akan mempengaruhi psikologi konsumen yang akan memancing mereka untuk membeli produk Anda dengan cepat.
Kasih Batas Waktu!
Pernah membeli produk melalui program flash sale? Ya, Kurang lebih sama konsepnya. Anda dapat menjual produk tertentu berdasarkan yang paling laku atau paling langka dengan membatasi waktu pembelian.
Anda bisa mencantumkan jangka waktu pembelian dan sisa waktu pembelian. Metode ini cukup efektif apalagi jika Anda ingin menghabiskan stok barang tertentu.
Bangun Rasa Kompetitif Antar Konsumen
FOMO itu berbicara tentang persaingan. Buatlah konsumen Anda saling bersaing untuk mendapatkan produk yang Anda jual.
Misalnya, mencantumkan berapa orang yang sudah menekan tombol likes pada produk A, berapa orang yang melihat produk A, atau berapa orang yang telah membeli produk A.
Selain dapat membangun kompetisi antar konsumen, metode ini juga bisa membangun kepercayaan bisnis Anda kepada konsumen.
Baca juga: Wajib Tahu Perbedaan Content Writing dan Copywriting
Buat Produk Ekslusif
Pernahkan Anda ingin membeli sesuatu karena produk tersebut eksklusif dijual pada waktu tertentu. Bisa dikatakan itu adalah strategi marketing FOMO.
Anda bisa menjual barang khusus yang sebelumnya belum pernah Anda jual bahkan pesaing Anda jual namun memiliki tingkat consumer interest yang tinggi atau tren.
Misalnya menjual produk keluaran merek A yang sedang tren saat ini namun dijual dalam waktu terbatas.
Cara lainnya adalah Anda bisa berkolaborasi dengan influencer atau produk tertentu. Misalnya, produk tas yang didesain hasil kolaborasi dari desainer
Berikan Layanan Spesial bagi Pembeli Pertama!
Klasik, tapi cukup efektif. Cara ini sangat efektif untuk memanfaatkan perilaku FOMO ini. Misalnya saja, memberikan gratis ongkos kirim, voucher, atau bahkan item tambahan..
Cara ini selain untuk meningkatkan kompetisi antar konsumen, Anda juga bisa menghasilkan banyak interaction bahkan conversion pada produk tertentu.
Secara garis besar, strategi marketing FOMO sangat membutuhkan riset yang mendalam dan juga manajemen sumber daya manusia yang mampu memprediksi dan membaca tren dan perilaku konsumen.
Penutup
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan perilaku FOMO. Itu semua kembali kepada bagaimana orang menyikapinya. Karena menjadi FOMO itu masih memiliki manfaat misalnya anti-gagap teknologi, tahu perkembangan sosial budaya dan lain-lain. Bahkan perilaku ini bisa menjadi keuntungan bagi para pebisnis dalam menyusun strategi marketing.
Semoga bermanfaat. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih detil perihal cara atau manajemen pemasaran, kami siap membantu. Silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bias langsung menghubungi kami melalui nomor WA 0812-5298-2900.