Saat ini, soft selling adalah teknik penjualan yang paling banyak digunakan. Ada berbagai macam contoh penggunaan soft selling yang sering dipakai untuk menarik pelanggan.
Lantas, apa sebenarnya soft selling? Bagaimana cara melakukan soft selling dan seperti apa contohnya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut.
1. Lakukan riset
Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum memulai soft selling adalah dengan melakukan riset pasar.
Kamu harus mempelajari sebanyak mungkin tentang tantangan dan sudut pandang pelanggan saat ini.
Ini akan membantumu menentukan apakah produk atau layanan yang akan kamu tawarkan cocok bagi pelanggan. Riset ini juga akan membantumu membuat rekomendasi terbaik.
2. Buatlah iklan dengan kesan personal
Saat membuat soft selling, kesan personal akan sangat membantu. Ini akan memberikan kesan empati dalam iklanmu.
Sebagai contoh, saat menggunakan pendekatan soft selling, cobalah untuk membuat promosimu terasa santai. Misalnya, dengan mengajak pelanggan merasa terlibat dalam sebuah percakapan.
3. Fokus untuk membangun hubungan dengan pelanggan
Tujuan dari soft selling adalah mendapatkan dan mempertahankan pelanggan untuk tetap loyal dengan produkmu.
Untuk itu, kamu harus membuat promosi yang dapat membuat pelanggan betah dengan produkmu.
Membina hubungan positif dengan pelanggan sangat penting untuk penjualan dan membangun loyalitas.
4. Dengarkan pelangganmu secara aktif
Bagi seorang sales, kemampuan mendengar aktif sangat penting. Ketika pelanggan merasa didengar, itu akan membangun kredibilitas yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Ini juga akan memudahkan kamu untuk melakukan soft selling dan memberikan penawaran yang dibutuhkan pelanggan kamu.
5. Ajukan pertanyaan kepada pelangganmu
Ketika kamu mengajukan pertanyaan yang relevan dan terbuka kepada pelanggan, itu menunjukkan minat yang tulus dalam membantu mereka memecahkan masalah mereka.
Misalnya, ketika kamu melakukan penawaran melalui panggilan telepon, pelangganmu menjelaskan tantangan yang mereka hadapi terkait dengan penawaran kamu.
Kamu bisa melibatkannya dengan pertanyaan terbuka (pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak”) untuk mendapatkan konteks penuh dari situasi yang dihadapi pelanggan.
6. Berikan nilai terhadap produk tanpa meminta pelanggan untuk langsung membeli
Menambahkan nilai pada produk berarti memberikan pengalaman yang baik kepada pelanggan. Akan tetapi, ini tidak berarti kamu harus langsung menghasilkan penjualan.
Nilai ini juga menunjukkan kelebihan produkmu dibandingkan kompetitor. Hal ini akan memberi kesan bahwa produkmu adalah yang teratas di bidangnya.
7. Beri pelangganmu waktu untuk memutuskan
Selagi pelanggan menimbang apakah penawaranmu adalah pilihan yang tepat, beri mereka ruang untuk membuat keputusan.
Pada akhirnya dengan pendekatan soft selling, pelanggan hanya akan menerima informasi relevan darimu. Informasi ini akan membantu keputusan mereka tanpa membuat mereka merasa tertekan untuk membeli.
Soft selling adalah strategi terbaik untuk mempertahankan pelanggan yang telah kamu miliki saat ini.
Untuk bisa memanfaatkan soft selling dengan baik, ada beberapa skill yang perlu kamu kembangkan. Seperti kemampuan persuasif dan kemampuan negosiasi
Jika Anda tengah membutuhkan konsultan profesional untuk membantu, Kami siap membantu. SIlahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau bisa langsung menghubungi kami melalui WhatsApp 0812-5298-2900.