Secara sederhana, inflasi terjadi ketika permintaan barang dan jasa terlalu tinggi. Ini biasanya terjadi karena terlalu banyak uang beredar di masyarakat atau harga minyak dan energi yang tinggi. Sedangkan resesi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu ketika permintaan barang dan jasa menurun. Akibatnya, bisnis akan mengurangi produksi dan bisa jadi melakukan PHK karyawan.
Hubungan antara Inflasi dan Resesi
Jika inflasi terlalu tinggi dan bank sentral berupaya mengendalikannya, seringkali hal itu justru menyebabkan permintaan menjadi terlalu rendah dan berujung pada resesi. Inflasi sering, tapi tidak selalu, diikuti oleh resesi.
Kapan sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi resesi atau inflasi?
Sekarang adalah waktu terbaik! Inflasi bisa datang tiba-tiba, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada awal 2022 dimana inflasi melonjak hingga hampir 9%. Demikian pula dengan resesi, banyak orang yang terkejut ketika resesi datang.
Mengapa Inflasi itu Buruk?
Saat inflasi terjadi, sulit untuk membaca sinyal ekonomi. Penghasilan bisnis terlihat meningkat karena ada lebih banyak uang yang masuk. Padahal, ini terjadi karena inflasi, bukan berarti bisnis Anda benar-benar menjadi lebih baik. Selain itu, pencatatan keuangan menjadi lebih sulit karena pendapatan dan pengeluaran terjadi pada periode waktu yang berbeda. Masalah lainnya adalah suku bunga yang menjadi lebih fluktuatif. Akibatnya, keputusan bisnis yang diambil bisa menjadi keliru. Lebih parahnya lagi, inflasi sering diikuti oleh resesi.
Bagaimana Cara Menghadapi Inflasi?
- Diversifikasi produk: Tambahkan produk baru yang sebelumnya tidak Anda jual. Ini akan membantu Anda menyebar risiko dan mendapatkan perlindungan lebih.
- Ciptakan diskon dan penetapan harga yang kreatif: Pelanggan mungkin memiliki lebih sedikit uang untuk dibelanjakan.
- Contoh: Jika Anda mengelola penginapan wisata, Anda mungkin perlu lebih fleksibel dengan harga untuk menarik pelanggan di saat sepi.
- Contoh: Jika Anda seorang dokter gigi, Anda mungkin perlu lebih fleksibel dengan tagihan atau waktu pembayaran.
- Cari pasar baru: Cari pelanggan baru karena pelanggan lama mungkin tidak lagi menguntungkan.
- Contoh: Jika Anda menjual sesuatu di satu kota, pertimbangkan untuk memasarkannya di kota lain juga.
- Contoh: Seorang petani di Ukraina yang dulunya hanya menjual produk organik di Ukraina, sekarang mulai menjual ke Polandia karena perang dan inflasi tinggi di Ukraina.
- Penghematan biaya: Mungkin perlu untuk melihat biaya Anda dengan lebih hati-hati. Anda bisa mempertimbangkan untuk mengurangi perekrutan karyawan baru.
- Berhati-hati dengan komitmen dan kontrak jangka panjang: Pikirkan baik-baik sebelum melakukan komitmen jangka panjang.
- Naikkan harga: Banyak pebisnis enggan menaikkan harga karena takut kehilangan pelanggan. Namun, terkadang ini perlu dilakukan.
Bagaimana Cara Menghadapi Resesi?
Beberapa strateginya sama dengan yang digunakan untuk menghadapi inflasi, seperti menemukan lini produk baru, mencari cara penetapan harga atau diskon baru, mencari pasar baru, dan menghindari hutang.
Resesi bisa menjadi saat yang tepat untuk mendapatkan karyawan baru atau memulai bisnis baru. Saat ekonomi sedang booming, perusahaan besar menawarkan gaji tinggi sehingga sulit bagi bisnis kecil untuk bersaing dalam perekrutan karyawan.
Meskipun inflasi dan resesi adalah hal yang buruk, namun ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, saat resesi Anda bisa merekrut orang-orang berbakat yang sedang menganggur dan mengajak mereka untuk berinovasi bersama.
Kesimpulannya, bersiaplah untuk menghadapi inflasi dan resesi. Jangan berkecil hati dan terus berusaha untuk menjalankan bisnis Anda. Selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan dalam kondisi ekonomi apapun. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Bagi Anda yang memiliki usaha dan ingin mengembangkannya ke tahap selanjutnya dan bingung dengan manajemen usahanya bagaimana. Kami Groedu International Consultant menyediakan layanan konsultasi untuk bisnis Anda. Silakan konsultasikan kebutuhan bisnis Anda kepada kami dengan cara menghubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900. Kami siap membantu Anda.