Pemasaran selektif, juga dikenal sebagai iklan selektif, mengacu pada inisiatif pemasaran yang dibuat untuk menghasilkan minat pada merek tertentu sambil mengabaikan konsentrasi pada kategori produk atau kelas. Tidak seperti kampanye pemasaran tradisional yang menggembar-gemborkan keefektifan produk kepada masyarakat konsumen secara luas dan terlalu umum, kampanye pemasaran selektif menargetkan kelompok pelanggan tertentu berdasarkan demografi pasar seperti jenis kelamin, usia dan pendapatan. Berikut 4 hal yang perlu anda ketahui tentang pesaran selektif.
Aksentuasi Kepribadian Merek
Taktik pemasaran selektif menggunakan berbagai taktik untuk membedakan suatu merek dari merek lain dalam kategori produknya. Ini termasuk mengklasifikasikan merek agar mendapat citra lebih matang atau lebih baik daripada pesaing, menekankan kualitas desain dan konstruksi merek dan memperkuat relevansi dan umur panjang suatu merek. Strategi-strategi ini berupaya melukis merek kompetitif sebagai produk yang berkualitas lebih rendah sembari memperkuat persepsi tentang keunggulan sejarah, kualitas, dan keunggulan budaya merek tersebut pada fokus kampanye selektif.
Baca E-books : Marketing plain
Target Pemasaran Yang Spesifik
Kampanye pemasaran selektif sering menyertakan acara promosi yang secara khusus melayani target demografis merek. Tidak seperti taktik pemasaran preemptive seperti direct mail, billboard dan telemarketing yang menyelimuti semua konsumen dan berusaha untuk menarik segmen pasar tertentu, pemasaran selektif menargetkan segmen ini secara langsung. Taktik selektif ini termasuk iklan dalam publikasi konsumen tertentu, buletin email berbasis langganan dan acara promosi khusus undangan.
Keuntungan
Keuntungan utama dari pemasaran selektif adalah pengembalian investasi iklan yang lebih tinggi. Iklan selektif mengurangi waktu dan uang ekstra yang dihabiskan untuk membangun dan memproduksi pesan iklan yang ditujukan untuk audiens yang mungkin berada di luar target pasar merek. Selain membuat produk atau merek menonjol dari para pesaingnya, fokus khusus pada area pasar tertentu dapat membangun reputasi merek di seluruh pasar dan menumbuhkan loyalitas merek jangka panjang.
Kekurangan
Kampanye pemasaran selektif memiliki kelemahan. Sumber daya riset pasar yang luas diperlukan untuk mengalokasikan informasi tentang segmen pasar tertentu, dan waktu tunggu yang lama diperlukan untuk membuat kampanye cetak dan alat periklanan lainnya yang khusus untuk mereka. Kejenuhan pasar adalah kelemahan lain yang dapat menghalangi audiensi target dari pemasaran selektif. Terakhir, kampanye pemasaran yang disusun dengan buruk atau tidak efektif dapat mengurangi atau mengurangi citra suatu produk atau merek dalam suatu pasar.
Demikian artikel tentang pemasaran selektif dari kami, terimakasih dan semoga bermanfaat. Jika anda memerlukan informasi lebih detil tentang artikel diatas atau membutuhkan panduan melakukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisnis anda Atau TRAINING PEMASARAN. Silahkan hubungi kami melalui email groedu@gmail.com, atau langsung hubungi nomor whatsapp kami 0812-5298-2900 dan 0813-3309-9915. Kami Konsultan Training Pemasaran Surabaya siap mendampingi anda.